Foto Vimanmek Mansion (tengah, istana jati terbesar dunia) diapit foto-foto Grand Palace dengan pergantian shift penjaga (kanan) dan gajah logam (kiri, “saudaranya” ada di Museum Gajah aka Museum Nasional, Jakarta).
Post Format

Sawadikap! (Bangkok Guide for First Timers)

Suatu pagi di penerbangan, aku melek. Pesawat menjelang mendarat dan di luar tampak gedung-gedung, perumahan, sungai, dan jalanan macet. Sudah di Cengkareng? Tapi kok asing ya? Lalu, terdengarlah kapten minta maaf, “Karena bahan bakar hampir habis, pesawat yang dijadwalkan transit di Singapura akan singgah di Bangkok.” Are you kidding?

So, bertahun-tahun sejak peristiwa itu, aku baru—officially—menginjakkan kaki di Bangkok. I have to admit blog Brotrip membantu perjalananku dan teman-teman yang juga baru pertama kali ke ibu kota Muangthai. Kapkunkap, guys! Aku sangat menikmatinya! Nah, izinkan aku memberi sedikit rekomendasi:

Get on BTS & boats (taksi pun!)
Satu yang kusuka dari Bangkok adalah opsi untuk “mengakali” macet dengan mudah, murah pun. Kereta BTS sangat bisa diandalkan, begitu juga kapal-kapal yang melintasi kanal kuno Khlong Saen Saep di tengah kota. Sebagai gambaran, ke Siam Discovery, naik dari dermaga Pratunam ke Saphan Hua Cang (9THB, 2 menit) dan jalan kaki 3 menit! Ke Wat Saket, naik dari Pratunam ke Panfa Leeland (13THB, 5 menit) dan jalan kaki 3 menit. I love it. Taksi boleh dicoba, itu pun terjangkau, misalnya Petchaburi ke Vimanmek Mansion (7 km, 80THB/32.000IDR). Tentu, ingatlah untuk bilang, “Meter, please!

Enjoy the street food!
Kuliner Thailand memang mengagumkan dan bukan rahasia lagi banyak chef terkenal pergi ke sini untuk cari inspirasi. Aku sangat suka street food culture Bangkok dan sudah menuliskannya. Jangan lewatkan kopinya yang juga enak!

Be touristy, go to historic places!
Kalau mau dapat background foto yang keren dan informasi komprehensif tentang kebudayaan Thailand, destinasi-destinasi bersejarah memang wajib kunjung: Grand Palace (tiket 500THB, termasuk ke Vimanmek Mansion, Ananta Samakhom Throne Hall), Wat Saket, Wat Pho, dan Wat Arun (pas aku ke sana lagi dipugar total).

Wat Saket (kiri, dataran tertinggi di kota, bagus untuk melihat ke sekeliling), Santa Cruz (kanan, peninggalan komunitas Eropa pertama di Thailand), dan kanal Khlong Saen Saep (kiri bawah).

Wat Saket (kiri, dataran tertinggi di kota, bagus untuk melihat ke sekeliling), Santa Cruz (kanan, peninggalan komunitas Eropa pertama di Thailand), dan kanal Khlong Saen Saep (kiri bawah).

Be-lan-ja!
Mengingat Bangkok adalah “surga belanja” (pikirkan Platinum, Siam Paragon, MBK Centre, Chatuchak), tak ada salahnya bersenang-senang. Well, belanja baju atau suvenir di pinggir jalan di tengah kota pun tak kalah seru.

Get some contemporary cultures!
Seni rupa kontemporer sangat hidup dan berwarna. Aku senang bisa ke tempat yang keren ini dan sangat merekomendasikannya: Bangkok Art & Culture Centre. Arsitekturnya kontemporer dan ramah lingkungan (memaksimalkan daylight untuk penerangan, contohnya). Banyak pameran dan pertunjukan di gedung berlantai 8 ini. Gratis pun. Hangout pun menyenangkan karena ada banyak kafe dan toko suvenir yang “hipster” di sini.

Semoga bermanfaat dan jika memang demikian, jangan lupa share ceritanya!

BACC dan aktivitasnya: instalasi berbentuk dugong oleh Amnesty International Thailand (kanan bawah), pameran fotografi (kiri bawah) dan arsitektur vernakular (kiri atas).

BACC dan aktivitasnya: instalasi berbentuk dugong oleh Amnesty International Thailand (kanan bawah), pameran fotografi (kiri bawah) dan arsitektur vernakular (kiri atas).

Sem Purba

Posted by

SemSa adalah penulis lepas, punya ketertarikan akan travel, budaya, kuliner, serta flora dan fauna.