Minggu kemarin (17/4), saya mampir ke toko kopi favorit sehabis lari pagi. Sambil menikmati kopi bali, saya iseng membaca koran Kompas edisi hari itu. Saya menemukan artikel mengenai fenomena kemunculan hiu paus (whale shark) di Gorontalo, Sulawesi Utara. Di situ tertulis, bahwa beberapa hari belakangan ini sering ditemui hiu paus di perairan di sana, kurang lebih 20-30 menit dari bibir pantai naik kapal kayu.
Saya langsung teringat kembali perjalanan tidak terencana saya ke Makassar, Sulawesi Selatan, Oktober 2015. Saat itu, tiba-tiba Dhika memberi tahu saya bahwa mba Andar (bos-nya) ingin diving di Makassar untuk melihat whale shark. Dia bilang ada kemungkinan kita melihat whale shark di sana karena sedang ada sekumpulan whale shark sedang ‘mampir’ di selat Makassar untuk feeding. Dhika bilang saya boleh ikut. Dan berikutnya adalah sejarah.
Untuk mereka yang suka diving, hampir semua tahu kalau tidak mudah bertemu dengan whale shark di perairan internasional. Beruntung di beberapa perairan di Indonesia, whale shark suka muncul. Willy saja pernah bertemu satu whale shark secara tidak terduga di Nusa Penida. Salah satu tempat yang sudah sering ditulis di media jika ingin bertemu whale shark adalah daerah konservasi whale shark di Nabire, Papua. Tapi tempat itu jauh sekali, dan butuh biaya yang besar untuk sampai ke sana. Wilayah lainnya yang terkenal yaitu, perairan Talisayan, Kalimantan Timur, perairan Sulawesi dan Palawan atau Oslob di perairan Filipina. Mungkin karena ini jalur coral triangle. Sudah ada penelitian yang membuktikan bahwa ada beberapa whale shark yang teridentifikasi terlihat berenang mengelilingi jalur perairan tersebut.
Kemunculan whale shark di Gorontalo sebenarnya bukan hal baru. Menurut tulisan om Rantje di sini, whale shark sering mereka jumpai sejak tahun 2013. Publikasi di Kompas tersebut tampaknya dipicu oleh hebohnya salah satu video diving dengan 7 whale sharks sekaligus yang diunggah di social media. Padahal menurut nelayan lokal, seperti yang ditulis artikel tersebut, kelompok whale sharks sudah sering berkumpul di spot yang sama selama dua tahun terakhir.
Hebohnya hal tersebut tampaknya memang mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Pemberitaan tersebut memicu ‘tempat wisata dadakan’. Seperti yang terlihat di video ini, mulai banyak ‘turis’ yang penasaran untuk melihat ikan raksasa tersebut. Memegang makhluk tersebut seperti yang terekam di video adalah salah satu hal yang tidak kami inginkan, sebagai diver. Karena bisa mengancam kesehatan populasi mereka.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, dan menjaga kelestarian mereka, Miguel’s Diving bersama POSSI Gorontalo dan perwakilan pemerintah daerah melakukan inisiatif tindakan konservasi di lokasi tersebut. Seperti yang tertulis di blog Miguel’s Diving dan artikel di Kompas yang saya baca. Semoga dengan dilakukannya tindakan tersebut, kita bisa tetap menikmati diving atau snorkeling bersama whale sharks tanpa mengancam populasi dan habitat mereka.