Shopping! Ya, apalagi tujuan utama kalo nggak shopping di Bangkok? Di hari ke-3, kami biasanya saranin untuk hopping mall to mall sebelum keesokan harinya baru explore chatuchak weekend market seharian.
Tapi, sebelum mall to mall hopping! Kalo masih pengen explore wisata sejarah – coba deh kunjungin Jim Thomson House.
Jim Thompson adalah seorang tentara Amerika yang ditugaskan di Bangkok selama perang Dunia II. Setelah masa tugas berakhir – Jim tinggal di Bangkok dan menghidupkan kembali seni tenunan sutra Thai.
Karena usahanya mengenalkan sutra Thailand pada dunia, raja Thailand menganugerahinya the Order of the White Elephant – penghargaan tertinggi bagi orang asing yang mengabdikan hidupnya bagi Thailand.
Untuk menuju rumah sekaligus museum ini caranya adalah:
- Naik BTS dari Krung Thonburi menuju BTS National Stadium
- Dari BTS National Stadium, keluar di exit 2, dan jalan kaki menuju Jim Thompson House (Lihat Peta)
- Jika tidak mau jalan kaki, di mulut jalan Soi Kasemsan 2 ada mobil golf gratis yang mengangkut pengunjung dari jalan besar menuju Jim Thompson House. Mobil golf ini jumlahnya terbatas, jadi saat sampai di mulut jalan mobilnya tidak ada, tunggu saja sebentar.
Tiket masuk ke museum ini adalah 100 B dengan tur wajib selama 45 menit menyusuri isi rumah. Pada saat membeli tiket akan langsung ditanya mau tur berbahasa apa, kemudian jam turnya akan ditulis di tiket dan kita diminta menunggu.
Selama menunggu kita diperkenankan melihat-lihat sekeliling rumah Jim. Oh iya, memotret hanya diperbolehkan di lingkungan sekeliling rumah setelah tur berakhir.
Museum Jim Thompson sendiri terdiri dari 6 rumah kayu jati bergaya tradisional Thailand. Bagian tertua rumah ini yaitu Drawing Room berasal dari awal abad ke 19 (dibuat sekitar tahun 1800).
Rumah ini penuh dengan barang-barang antik yang dikumpulkan oleh Jim Thompson selama masa hidupnya. Tur di rumah ini, serasa diajak kembali ke masa lalu, masa-masa dimana segala sesuatunya masih sederhana. Apalagi, perpaduan budaya antara barat dan timur membuat rumah ini menarik.
Setelah tur, coba aja iseng-iseng melihat kedalam toko Jim Thompson’s Silk yang berada di halaman rumah.
Toko ini menjual berbagai macam barang dari sutra dengan kualitas premium sehingga harganya juga premium. Untuk kaos harganya sudah diatas 1000 Bath, sedangkan untuk barang-barang kecil seperti dompet atau dasi harganya diatas 500 Bath.
Walaupun tidak membeli, melihat-lihat barang disini bisa nambah pengetahuan mengenai kualitas tekstil yang dihargai mahal oleh para wisatawan/turis mancanegara yang datang ke Bangkok.
Mall Mah Boon Krong (MBK)
Dari Jim Thompson House, ke Mah Boon Krong (MBK) atau “The Most Visited Mall in Bangkok by Indonesian” bisa dijangkau dengan jalan kaki. Cara gampangnya masuk ke stasiun BTS Skytrain National Stadium terus ikutin arah penunjuk jalan menuju MBK. Sampai deh di lantai 2 atau 3 dari MBK.
MBK sendiri menyediakan barang dengan harga lebih murah daripada Chatuchack buat mereka yang pinter nawar. :))
Kami sih biasanya ke sini bukan buat belanja. Tapi lebih ke makan – makanan Indonesia alias makanan halal di lt.5 atau lt.6-nya. hahaha!
THE PLATINUM FASHION MALL
Mall ini paling dicintai oleh teman-teman cewek. Soalnya bisa hunting baju-baju modis dengan harga murah. Platinum mall buka pukul 11.00 dan tutup pukul 21.00 waktu Bangkok. Sedangkan saat weekend, mall ini buka pukul 10.00 dan tutup pukul 21.30. Ada dua bangunan gedung yang bersampingan. Jika dilihat sekilas memang tidak terlalu ketara.
Untuk sampei ke Platinum dari MBK bisa dilakukan dengan berjalan kaki.
ANOTHER OPTION SETELAH MENGUNJUNGI PLATINUM MALL
Dari Platinum Mall, untuk kembali ke tempat penginapan bisa naik BTS atau Uber kalo belanjanya kebanyakan. :))
Nah, kalo belanjaannya nggak banyak-banyak, bisa naik BTS sekaligus hopping ke Central World & Siam Paragon.
Di Siam Paragon ada Madame Tussaud. Kami sih nggak pernah berkunjung ke sana. Soalnya agak aneh liat patung-patung orang.
Kami sih lebih milih nonton bioskop. Soalnya ada experience harus berdiri sebelum film dimulai untuk dengerin lagu kebangsaan Thailand dan menghormati Raja. Konon, kalo nggak berdiri – maka akan ditangkep dan dimasukin ke penjara. Nah – experience nasionalisme-nya orang Thailand dapet banget kan? :))
—
Hopping mall-to-mall kurang lebih selesai di hari kedua. Yah, kami kalo nggak balik lagi makan malem di Sukhumvit soi 38 ya ke Asiatique The Riverfront.
Untuk ke Asiatique The Riverfront, tinggal naik BTS ke BTS Saphan Taksin terus pergi ke Central Pier untuk naik Asiatique Boat. Jadi ada boat khusus yang bawa kita ke Asiatique vice versa. Schedule boat-nya sendiri adalah dari jam 4 sore sampai jam 23.30 dan berangkat every 15min. Ongkosnya? GRATIS!
Di Asiatique sendiri banyak stall makanan. Dari mulai fine dining – sampai hawker food ada di sini. Bahkan ada juga stall-stall yang jual baju-sepatu-dompet-tas-dll you name it! Selain makan, kami juga experience untuk baik bianglala dan liat cahaya malam kota Bangkok dari bianglala ini;
Thats it for itinerary day 3!
Boong deng! Kami biasanya…. (ada itinerary RAHASIA yang nggak mau diceritain). #NamanyaJugaRahasia
Check out also:
Pingback: Our itinerary: BANGKOK (DAY 4 & 5) - Chatuchak - brotrip()
Pingback: Our itinerary: BANGKOK (DAY 2) - brotrip()