Entah kenapa, setiap kali ke Bangkok pasti bareng sama teman yang belum pernah explore wisata sejarahnya. Jadi, day 2 biasanya dijalani dengan mengunjungi objek-objek wisata mainstream di Bangkok. Pertanyaannya, kalian yang baca emang udah pernah ke beberapa tempat berikut?
DESTINATION: Wat Arun, Wat Pho, Grand Palace, National Museum & Khaosan Road)
Serunya – untuk menjangkau beberapa lokasi di atas bisa dilakukan dengan hopping naik boat. Nah, dari jangkauan BTS – pier paling dekat adalah dari BTS Saphan Taksin. Jadi, kami coba ilustrasikan rute dari BTS Saphan Taksin yah.
Setelah sampai – pergi ke Central Pier untuk naik Chao Phraya Ekspress (tanpa bendera, bendera biru atau bendera Orange) ke Tha Thien Pier (Ongkos 15 Bath/orang/one way).
Saat naik Chao Phraya Express Boat kita tidak perlu membeli karcis di loket, karena biayanya akan ditarik saat kita sudah naik diatas kapal (seperti naik bis kota). Kami sih saranin nggak perlu beli tiket boat turis karena akan lebih seru naik boat yang non-turis. :))
WAT ARUN
Setelah sampai di Tha Thien Pier, masuk ke loket perahu penyebrangan menuju Wat Arun yang ada di seberangnya.
Nama Wat Arun berasal dari Aruna (Dewa Fajar) sehingga dikenal juga sebagai Temple Of The Dawn. Ada satu prang (Menara) besar dikelilingi oleh 4 prang kecil yang dibangun dengan gaya Khmer. Wat Arun didominasi warna putih mutiara dengan dekorasi terbuat dari kerang dan potongan keramik yang dulunya banyak digunakan sebagai pemberat bagi kapal-kapal yang berlayar dari Cina ke Bangkok.
Prang terbesar merupakan simbol dari Mahameru yang dalam dunia kosmologi Hindu Budha, dan dipercaya sebagai pusat dari segala kekuatan physical, metaphysical dan spiritual. Sedangkan keempat prang disudut didedikasikan bagi Dewa Angin, Phra Phai. Di setiap prang tersebut terdapat tangga curam dan sempit menuju keatas yang melambangkan kesulitan manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih tinggi.
Tiket masuk ke dalam Wat Arun adalah 50 baht dengan free guide didalam. Satu kompleks dengan Wat Arun ada Ordination Hall yang di depan pintu masuknya terdapat dua patung raksasa; satu berwarna putih bernama Sahassa Decha, dan yang berwarna hijau bernama Thosakan (Rahwana).
Didalam Ordination Hall terdapat patung Niramits Buddha yang dibuat sendiri oleh Raja Rama II. Sebagai penghormatan, abu jenazahnya disemayamkan di dasar patung tersebut. Dinding Ordination Hall ini dihiasi mural yang menceritakan kehidupan Buddha. Masih di dalam satu kompleks, selain Wat Arun & Ordination Hall, jelajahi pula Phra Wihan Khot (Gallery of Cloister) yang dibangun mengelilingi tempat ini. Di cloister tersebut terdapat jajaran 156 patung Budha berwarna emas dalam posisi Subduing Mara (bersila dengan satu tangan di pangkuan dan satu tangan dipaha). Dibawah tiap patung terdapat nama dan foto penyumbang patung tersebut. Jika sudah selesai menjelajahi, kami biasanya melanjutkan perjalanan ke Wat Pho.
WAT PHO
Untuk sampai di Wat Pho dari Wat Arun:
- Kembali naik Cross River Ferry yang tadi dinaiki, menuju Tha Thien.
- Keluar dari Tha Thien Pier, jakan kaki lurus saja (kurang lebih 300m atau 5 menit) menyusuri jalan Thanon Thai Wang.
- Masuk ke gerbang Wat Pho yang berada di jalan Thanon Thai Wang.
Sebagai kuil tertua dan terbesar di Bangkok, Wat Pho menjadi destinasi wajib kunjung karena memiliki patung Budha tidur (Reclining Buddha) terpanjang di Thailand. Reclining Buddha sepanjang 46 m dengan tinggi 15 m ini terbuat dari bata, gips dan lapisan emas. Telapak kakinya dilapisi dengan 108 lakshana (lambang suci Budha) yang terbuat dari mutiara dan merupakan suatu karya seni yang luar biasa. Di koridor aula tempat patung ini berada terdapat 108 mangkuk perunggu yang melambangkan sifat-sifat keberuntungan Budha, sehingga menjatuhkan koin di mangkuk ini dipercaya dapat membawa keberuntungan. Selain terkenal dengan patung Budha tidurnya, Wat Pho juga dikenal sebagai pusat pengobatan tradisional dan sejak tahun 1960-an, dan telah membuka sekolah pemijatan terbaik di Thailand. Jadi kalau kaki sudah pegal bisa saja minta pijat mbak-mbak yang banyak menawarkan jasa di dalam komplek Wat Pho. Di halaman luar kuil ini terdapat kurang lebih 100 Chedi yang ke 71 diantaranya digunakan untuk menyimpan abu jenazah keluarga kerajaan. Kalau di Bot Wat Arun disimpan abu Rama II, dalam The Bot Wat Pho tersimpan abu jenazah Rama I yang tersimpan dibawah patung perunggu besar yang menggambarkan Budha sedang bermeditasi. Tiket masuk Wat Pho adalah 100 Baht. Membeli buah yang banyak dijual dijalanan depan kuil bisa jadi pilihan (1 Buah = 30 Bath). GRAND PALACE Dari Wat Pho ke Grand Palace jaraknya tidak jauh, kurang lebih hanya 1km.
- Dari Gerbang Wat Pho, di jalan Thanon Thai Wang, jalan ke arah Barat (arah kiri), sampai perempatan Thanon Maha Rat.
- Di perempatan, ambil arah kanan menyusuri Thanon Maha Rat. Jalan terus (lurus) sejauh 650 meter.
- Sampai di ketemu perempatan lagi, ambil arah kanan menyusuri Thanon Na Phra Lan sejauh 300 meter.
- Gerbang Grand Palace terletak di sebelah kanan.
Gerbang masuk utama Grand Palace terletak dijalan Thanon Na Phra Lan. didekat gerbang ini terdapat penyewaan pakaian bagi pengunjung yang pakaiannya dianggap kurang sopan. Harga sewanya gratis (hanya perlu deposit 100 Baht), tapi yang antri untuk menyewa begitu banyak. Jadi bila tidak ingin buang waktu untuk mengantri, berpakaianlah konservatif (celana panjang, bersepatu dengan baju berlengan). Harga tiket masuk Grand Palace adalah 400 Baht yang terdiri dari :
- Tiket masuk ke Grand Palace.
- Tiket masuk ke Wat Phra Keo (The Temple of Emerald Buddha).
- Tiket masuk ke The Pavillion of Regalia, Royal Decorations and Coins.
- Tiket masuk ke Vimanmek Mansion Museum.
- Tiket masuk ke Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall.
- Tiket masuk ke Sanam Chandra Palace
- Tiket masuk ke Arts of The Kingdom Exhibition at Ananta Samakhom Throne Hall
Tiket harus digunakan pada hari yang sama untuk nomor 1-3, sedangkan untuk no. 4-5 bisa dikunjungi di hari lain asalkan masih dalam jangka waktu 7 hari. Saran: Jika sampai di sini di atas jam 11, maka tidak disarankan untuk masuk, karena dibutuhkan waktu setidaknya 3 jam untuk mengelilingi keseluruhan tempat. Jika sampai pada pukul 12, biasanya antrian untuk masuk sudah sangat ramai. Jika tidak memungkinkan atau kalo tiket masuknya dirasa kemahalan, foto-foto aja dari depan loket tiket, dengan latar belakang Grand Palace. :))
The National Museum Bangkok
Museum ini adalah rumah Pangeran Wang Na, beliau adalah tangan kanan Raja Rama I. Namun, sekitar seabad kemudian, Rama V menutup tempat ini dan mengubahnya menjadi museum pertama di Thailand, agar masyarakat bisa menghargai kekayaan warisan budaya mereka.
Pada saat membeli tiket, kita akan diberi sebuah peta karena museum ini sangat luas dengan 14 ruang pamer yang tersebar di beberapa gedung. Tutup jam 4 sore, untuk masuk museum ini dikenakan tiket seharga 200Bath.
Beberapa ruang Exibition di The National Museum Bangkok:
- GALLERY OF THAI HISTORY & BUDDHAISAWAN CHAPEL
- THE RED HOUSE & MAHA SURASINGHANAT BUILDING
DONE! Biasanya tour kami selesai di National Museum. Kalo kebetulan tinggal ke hostel di areal Khao San Road, kami biasanya balik ke hostel dulu. Tapi kalo nggak tinggal di khao san road – ya berarti harus ke sana dulu. :))
Khao San Road
Rute menuju Khao san road dari National Museum adalah sbb:
- Keluar dari gerbang – ambil arah kiri dan jalan lurus nyusurin Thanon Na Phra That sampai ujung lapangan Sanam Luang yang ada di kanan kalian.
- Nyebrang menuju Thanon Ratchadamnoen Klang – lalu jalan lurus sekitar 500m sampai ketemu perempatan.
- Belok kiri – masuk ke Thanon Tanao terus lurus aja sekitar 100m.
- Nah, Khaosan Road ada di sebelah kiri kalian.
Khao San Road terkenal di kalangan backpacker dunia karena menyediakan apa yang dibutuhkan para traveler; penginapan dan tempat makan yang murah serta suasana malam yang tidak ada matinya.
Khao san sendiri berarti “tempat penggilingan padi” sebagai pengingat bahwa jaman dulu tempat ini merupakan pasar beras terbesar di Bangkok.
Beda dulu, beda sekarang, kini Khao san road sudah berkembang menjadi pusat para traveler. Setiap hari puluhan bis datang dan pergi menuju berbagai destinasi turis di Thailand, seperti ke Chiang Mai, Phuket sampai Koh Pha Ngan. Disini juga banyak tersedia travel agen murah yang melayani jasa pengurusan visa dan transport ke Kamboja, Laos, Malaysia dan Vietnam.
Khao san juga berfungsi sebagai tempat belanja murah khususnya pada sore sampai malam hari ketika jalan ini ditutup untuk kendaraan bermotor. Saat itu para pedagang membuka lapaknya dan berjualan berbagai jenis barang mulai VCD bajakan, souvenir sampai ijazah palsu.
Yang paling menarik dari Khaosan adalah food streetnya. Bila ingin mencoba Pad Thai dan Banana Pancake di Thailand. Bila meragukan kualitas food streetnya di sepanjang jalan ini berjajar Subway, Mc Donalds dan Burger King’s.
Kurang lebih begitu itinerary kami di hari kedua. Buat makan malem di day 2 – kalo nggak di Tum Yum Kung Khao San Road, ya kami balik lagi ke Sukhumvit Soi 38. :))
PS: Kami sih tidak menyarankan night tour di sepanjang Chao Praya River. Karena boring banget. Tapi itu kami lho.
Check out also:
Pingback: Our itinerary: BANGKOK (DAY 3) - brotrip()
Pingback: Our itinerary: BANGKOK (DAY 1) - brotrip()